Senin, 16 Februari 2015

SONETA PABLO NERUDA XXIX

XXIX
Engkau datang dari kemiskinan, dari rumah-rumah di Selatan
dari lanskap-lanskap yang dingin dan berlindu
yang menawarkan pada kita – setelah dewa-dewa itu terjungkal
ke dalam kematian – hikmah hidup, yang terbentuk di lempung
Kau adalah kuda kecil dari lempung hitam, sebuah ciuman
dari lumpur gelap, Kekasihku, sekuntum popy lempung,
merpati senja yang terbang sepanjang jejalan,
tabungan airmata dari masa kecil kita yang melarat
Gadis kecilku, jantung kemiskinan telah ada dalam dirimu
kakimu terbiasa mengasah batu-batu
mulutmu tak selalu punya roti, atau gula-gula
Kau datang dari Selatan yang miskin, di mana jiwaku bermula
di ketinggian langit itu ibumu masih mencuci pakaian
dengan ibuku. Karena itulah aku memilihmu, mempelaiku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar