Bahasa daerah yang digunakan adalah bahasa
Jawa yang masih berbau Jawa Kuno. Mereka menggunakan dua tingkatan bahasa yaitu
ngoko, bahasa sehari-hari terhadap sesamanya, dan krama untuk komunikasi
terhadap orang yang lebih tua atau orang tua yang dihormati. Pada masyarakat
Tengger tidak terdapat adanya perbedaan kasta, dalam arti mereka berkedudukan
sama.
Contoh:
Aku ( Laki-laki) = Reang , Aku ( wanita ) = Isun , Kamu ( untuk seusia)= Sira ,
Kamu ( untuk yang lebih tua) = Rika, Bapak/Ayah= Pak , Ibu = Mak , Kakek=Wek ,
Kakak= Kang , Mbak= Yuk
Asal-Usul Manusia menurut Falsafah Tengger
Ajaran
tentang asal-usul manusia adalah seperti terdapat pada mantra purwa bhumi.
Sedangkan tugas manusia di dunia ini dapat dipelajari melalui cara masyarakat
Tengger memberi makna kepada aksara Jawa yang mereka kembangkan. Adapun makna
yang dimaksudkan adalah seperti tersebut dibawah ini:
- h.n.c.r.k
: hingsun nitahake cipta, rasa karsa,
- d,t,s,w,l
: dumadi tetesing sarira wadi laksana,
- p,
dh, j, y, ny : panca dhawuh jagad yekti nyawiji,
- m,
g, b, th, ng : marmane gantia binuka thukul ngakasa.
Apabila
diartikan secara harfiah kurang lebih sebagai berikut: Tuhan Yang Maha Esa
menciptakan cahaya, rasa dan kehendak pada manusia, (manusia) dijadikan melalui
badan gaib untuk melaksanakan lima perintah di dunia dengan kesungguhan hati,
agar saling terbuka tumbuh (berkembang) penuh kebebasan (ngakasa menuju alam
bebas angkasa).
Pada
hakikatnya manusia adalah ciptaan Tuhan, yang dilahirkan dari tidak ada menjadi
ada atau dari alam gaib, untuk mengemban tugas di dunia ini melaksanakan lima
perintah-Nya dengan menyatukan diri pada tugasnya, agar di dunia ini tumbuh
keterbukaan dan perkembangan menuju kesempurnaan.
Masih
ada lagi tafsiran tentang aksara Jawa yang dikaitkan dengan cerita tentang Aji
Saka, yaitu bahwa ada utusan, yang keduanya saling bertengkar (berebut
kebenaran). Keduanya sama kuatnya (sama-sama berjaya), yang akhirnya keduanya
mengalami nasib yang sama, yaitu menjadi mayat. Hal ini mengandung makna bahwa
baik-buruk, senang-susah, sehat-sakit, adalah ada pada manusia dan tak dapat
dihindari. Kesempurnaan hidup manusia apabila dapat menyeimbangkan kedua hal itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar